
Kunci penting bagi orang tua di hari-hari pertama anak sekolah
TEGA UNTUK SAYANG: KUNCI PENTING BAGI ORANG TUA DI HARI-HARI PERTAMA ANAK SEKOLAH
Oleh: Psikolog Pendidikan Anak
Untuk Wali Murid TK ISLAM AL IRSYAD GINTUNGREJA
Melepas anak di hari-hari pertama sekolah bukanlah perkara mudah. Tangisan, rengekan, atau tatapan memelas sering kali menggoyahkan hati para orang tua, terutama bagi mereka yang baru pertama kali menyekolahkan putra-putrinya. Namun, di sinilah peran penting "tega yang penuh cinta" menjadi sangat dibutuhkan.
Sebagai psikolog, kami ingin mengajak para ayah dan bunda untuk memahami satu hal penting: Tega bukan berarti tidak sayang. Justru karena sayang, orang tua perlu belajar tega.
Tega yang Menumbuhkan
Anak-anak yang menangis saat ditinggal di sekolah sebenarnya sedang mengekspresikan ketidaknyamanan karena berada di lingkungan baru. Ini adalah hal yang sangat wajar. Namun, jika orang tua terus-menerus ikut larut dalam drama tersebut dan tidak bisa beranjak meninggalkan anak, justru akan memperpanjang masa adaptasi dan membuat anak merasa tidak aman berada di sekolah tanpa orang tua.
Percayalah, Mereka Tidak Sendiri
Di TK ISLAM AL IRSYAD GINTUNGREJA, anak-anak akan berada dalam bimbingan para ustadz dan ustadzah yang penuh kasih sayang, sabar, dan berpengalaman dalam menangani anak usia dini. Setiap anak diperlakukan seperti anak sendiri, dengan pendekatan yang lembut, perhatian yang hangat, dan aktivitas yang menyenangkan.
Kami paham bahwa setiap anak adalah amanah yang luar biasa bagi orang tua. Maka dari itu, para pendidik di TK ini berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam proses tumbuh kembang mereka. Yakinlah, putra-putri ayah dan bunda sedang berada di tangan yang tepat.
Tips Agar Orang Tua Siap “Tega” Meninggalkan Anak di Sekolah:
- Bangun kepercayaan diri anak dengan memberikan semangat sebelum berangkat sekolah.
- Tinggalkan anak dengan tenang dan pasti. Jangan menunggu terlalu lama, cukup peluk, ucapkan doa, lalu pamit dengan senyuman.
- Jangan kembali ke kelas ketika anak menangis. Ini akan membuat anak berpikir bahwa dengan menangis, orang tua akan kembali.
- Beri waktu. Setiap anak butuh waktu berbeda untuk beradaptasi. Ada yang cepat, ada pula yang lambat. Tidak mengapa.
- Komunikasikan dengan guru. Ceritakan hal-hal yang disukai anak atau cara menenangkan mereka. Guru akan sangat terbantu dengan informasi ini.
Penutup: Sayangi dengan Melepaskan
Membiarkan anak menangis sebentar bukan berarti membiarkan mereka menderita. Justru itu adalah proses penting agar mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi dunia di luar rumah.
Mari kita bersama-sama menjadi tim terbaik dalam mendidik dan membesarkan mereka. Percayalah, setiap langkah kecil yang kita ajarkan hari ini, akan menjadi pondasi besar dalam masa depan mereka.
Tega karena sayang. Tega karena percaya. Tega karena yakin bahwa sekolah adalah tempat aman bagi tumbuh kembang anak-anak kita.